I. KOMUNIKASI DAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI
A. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang (kelompok, organisasi, dan masyarakat) menciptakan dan menggunakan informasi agar dapat terhubung atau berinteraksi dengan lingkungan. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
B. Karakteristik Komunikasi
1. Komunikasi adalah suatu proses komunikasi yang merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan.
2. Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan punya tujuan (dilakukan dalam keadaan sadar)
3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari para pelaku yang terlibat. Aktifitas komunikasi akan berlangsung dengan baik, apabila pihak-pihak yang terlibat berkomunikasi
4. Komunikasi bersifat simbolis : Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang.
5. Komunikasi bersifat transaksional adalah Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan; memberi dan menerima.
6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu adalah suatu proses komunikasi yang para peserta
atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama.
( Sumber : http://meiliemma.wordpress.com/2006/09/27/kuliah-23-pengantar-ilmu-komunikasi-ms-agustina-zubair/ )
II. DEFINISI KOMUNIKASI
A. Definisi komunikasi
Kata atau istilah “komunikasi” berasal dari bahasa Inggris “communication” dari bahasa Latin “communicatus” yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”.Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.
Menurut Webster New Collogiate Dictionary dijelaskan bahwa komunikasi adalah “suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang.
Definisi Para Ahli :
· Sarah Trenholm dan Arthur Jensen : Komunikasiadalah suatu proses dimana sumber
mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran.
· Hovland, Janis & Kelley : Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang
(komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan
tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya.
· Berelson & Steiner : Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan,
emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata,
gambar, angka-angka, dan lain-lain.
· Harold Lasswell : Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang
menjelaskan “siapa” “mengatakan “apa” “dengan saluran apa”, “kepada siapa” ,
dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”.(who says what in which channel to whom
and with what effect).
· Barnlund : Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi
rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
· Weaver : Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat
mempengaruhi pikiran orang lainnya.
· Gode : Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula yang
dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau
lebih.
( Sumber : azuro.files.wordpress.com/2009/12/definisi-dan-karakteristik )
B. Karakteristik Komunikasi
Berkomunikasi itu gampang-gampang susah. Tidak selamanya berkomunikasi itu semudah yang dibayangkan, juga tak sesulit yang dibayangkan juga. semuanya itu memiliki efek yang berbeda-beda, tergantung dengan media apa yang digunakan, pesan apa yang disampaikan dan pada siapa kita melakukan komunikasi tersebut.
apakah hanya saling berkirim pesan (sms) termasuk komunikasi?
betul, itu termasuk komunikasi dengan menggunakan media alias komunikasi tidak langsung (indirect communication). sementara ketika seseorang berbicara saling berhadapan secara langsung termasuk komunikasi antar pribadi secara langsung (direct communication).
selain komunikasi antar pribadi tadi, ada juga komunikasi interaktif, dan komunikasi media massa. dikutip dari Wiryanto (2004) menurut Everett M. Rogers (1986) berbagai karakteristik komunikasi tersebut dapat dilihat dari berbagai faktor, misalnya faktor arus informasi, sumber khalayak, segmentasi khalayak, tingkat interaktif, arus balik, asynchronicity, emosi sosial vs task – related content, non verbal, kontrol arus informasi, dan kebebasan informasi.
untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
SIFAT SALURAN | KOMUNIKASI ANTARPRIBADI | KOMUNIKASI INTERAKTIF | KOMUNIKASI MEDIA MASSA |
Arus informasi | One to few | Many to many | One to many |
Sumber khalayak | Individu | Peserta komunikasi interaktif | Organisasi media |
Segmentasi khalayak | Tinggi (demassifikasi) | Tinggi (demassifikasi) | Rendah (massifikasi) |
Tingkat interaktif | Tinggi | Tinggi | Rendah |
Arus balik | Cepat | Bisa cepat, bisa tunda | Cepat / tunda |
Asynchronicity | Rendah | Tinggi untuk media baru | Rendah / tinggi |
Emosi sosial vs. task – related content | Tinggi emosional – sosial | Rendah | Rendah |
Non verbal | Sulit | Bisa untuk media baru | Media visual bisa, media audio tidak |
Kontrol arus informasi | Peserta komunikasi | Peserta komunikasi | Kontrol khalayak kecil |
Kebebasan pribadi | Rendah | Biasanya rendah | Tinggi |
( sumber dari buku:Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo. )
III.SEJARAH KOMUNIKASI MANUSIA
Menurut Everette M. Rogers, sejarah perkembangan komunikasi manusia dibagi menjadi empat era perubahan, yaitu:
1. Era komunikasi tulisan (tahun 4000an SM)
2. Era komunikasi cetak (tahun 1400an)
3. Era telekomunikasi (tahun 1800an)
4. Era komunikasi interaktif
Menurut pendapat Evertte M. Rogers, era komunikasi tulisan merupakan era yang pertama kali. Namun sayangnya, belum ditemukan secara pasti huruf apa yang pertama kali ada di dunia ini. Alphabet sendiri baru muncul sekitar tahun 1700 SM di Sinai dan Kanaan, Israel Modern.
Kelemahan dari pendapatnya adalah dia tidak melihat bahasa lisan sebagai era komunikasi yang pertama kali. Ada kemungkinan Everette melihat bahwa bahasa tulisan merupakan wujud dari upaya manusia untuk melestarikan pengetahuan dan mengatasi keterbatasan-keterbatasan komunikasi lisan pada awal waktu itu, yaitu hanya dengan suara dengusan dan isyarat tangan saja
1. Era komunikasi tulisan (tahun 4000 SM)
Era komunikasi pada waktu itu berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Pada masa ini mereka mulai melakukan pengidentifikasian benda-benda yang ada disekitar lingkungan mereka tinggal dan mewakilinya dengan bentuk-bentuk yang kemudian mereka lukis pada dinding gua tempat mereka tinggal, karena kemampuan mereka dalam berbahasa hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan isyarat tangan sebagai bentuk awal komunikasi mereka pada masa ini
Perkembangan selanjutnya adalah diciptakan dan digunakannya alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya.
Manusia menemukan medium media untuk menulis segala aturan/kontrak/undang-undang/catatan keagamaan. Mereka memilih memakai media yang praktis, tahan lama, mudah dibawa, dan murah.
Perkembangan komunikasi pada era komunikasi tulisan ini mempunyai beberapa kekurangan, selain dari terbatasnya media yang dipakai jika dibandingkan dengan masa sekarang. Karena era komunikasi tulisan ini juga dilanjutkan pada zaman pertengahan (yang sebenarnya adalah masa-masa persebaran agama) dan hanya kalangan bangsawan dan rohaniwan gerejawi saja yang mampu membaca, maka kondisi yang tergambar adalah para penguasa yang mengontrol dan mengarahkan komunikasi. Selain itu, tampak perbedaan di antara kelompok dan kelas masyarakat
2. Era komunikasi cetak (tahun 1400an)
Pada tahun 1455 mesin cetak yang menggunakan plat huruf yang tebuat dari besi yang bisa diganti-ganti dalam bingkai yang tebuat dari kayu dikembangkan untuk yang pertama kalinya oleh Johann Gutenberg. Mesin press ini digunakan untuk mencetak Injil karena pada saat itu belum banyak orang bisa baca, hanya kalangan bangsawan dan rohaniwan gerejawi saja. Akan tetapi lama-kelamaan mesin cetak itu dipakai. Pada tahun 1833, ketika Bunyamin Day meluncurkan surat kabar New York Sun, yang digunakan secara besar-besaran (masal) disambung pada tahun 1839 Daguerre melakukan praktek fotografinya untuk digunakan dalam koran.
Pada sumber “Teknologi Komunikasi dalam Perspektif” (Jilid 1) karangan Zulkarimein Nasution, dikatakan bahwa penemuan mesin cetak mula-mula ditemukan pada abad ke sembilan di Cina dan abad ke lima belas di Eropa. Setelah penemuan kertas di Cina pada tahun 105 SM, juga memungkinkan penemuan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan sistem Cap. Hal tersebut menyatakan bahwa sebenarnya Cina lebih dulu menemukan mesin cetak dibandingkan dengan mesin press milik Gutenberg. Di dalam buku “ A History of Mass Communication” juga menambahkan bahwa sudah ada beberapa buku yang dicetak dengan menggunakan alat cetak milik Cina (block printing) yang telah ditemukan di Eropa, sebelum abad XV, di mana mesin press Gutenberg ditemukan.
Lepas dari itu, dengan adanya teknologi cetak, naskah-naskah tidak hanya beredar dalam bentuk manuskrip. Menulis dan menyalin manuskrip merupakan tugas yang memerlukan banyak tenaga dan waktu, mahal, dan terkenal banyak dipenuhi kesalahan salin. Hanya sedikit naskah populer yang tersedia dalam jumlah beberapa manuskrip dan jika hilang atau rusak berarti lenyap juga tulisan-tulisan yang sangat berharga itu.
Dengan daya perbanyak cetakan maka ilmu pengetahuan klasik dapat dipertahankan dan dikembangkan karena karya ilmiah tersedia tidak hanya dalam 1 kopi saja, tapi dalam jumlah ratusan.
Namun, dengan adanya penggunaan mesin cetak biasanya dilarang kecuali apabila ada izin. Karena, pihak-pihak yang berada di aliran kiri pemerintah mulai bisa menyuarakan suara mereka misalnya dengan membuat surat kabar yang dapat mereka cetak sendiri. Oleh karena itu, mesin cetak pun kadang-kadang dirusak. Pembaharuan di bidang filsafat atau ilmu pengetahuan alam dianggap berdosa dan tidak beriman. Banyak pemikir yang sekarang dianggap pelopor dilarang menerbitkan bukunya, dipecat dari universitasnya dan dipaksa menarik kembali hasil-hasil pemikirannya di bawah ancaman hukuman berat, dipenjara, atau dihukum mati. Masa kegelapan selama abad pertengahan dapat membendung penemuan-penemuan yang berasal dari Arab dan Parsi. Sewaktu mesin cetak ditemukan maka bukupun tersebar sehingga menyebabkan pembaharuan besar-besaran, yaitu Renaissance dan Reformasi (keluar dari abad kegelapan/Dark Ages yang terjadi pada abad pertengahan di Eropa).
Zaman Renaissance ini merupakan zaman dimana sebagian besar pemikiran tokoh-tokoh pada abad ini sudah bebas dan tidak terikat lagi oleh dogma-dogma agama. Selain itu, zaman ini juga merupakan peralihan dari zaman pertengahan menuju zaman modern, yaitu ditandai dengan ilmu-ilmu yang berkembang lebih didasari oleh pemikiran-pemikiran yang ilmiah dan mepiris, seperti oleh tokoh Newton atau Darwin.
3. Era Telekomunikasi (tahun 1800an)
Tahun 1837 Samuel Morse mengembangkan telegraph dan bahasa kode Morse bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone yang dikirim secara elektronik antara 2 tempat yang berjauhan melalui kabel yang menghubungkan kedua tempat tersebut. Pengiriman dan penerimaan informasi ini mampu dikirim dan diterima pada saat yang hampir bersamaan waktunya. Penemuan ini memungkinkan informasi dapat diterima dan dipergunakan secara luas oleh masyarakat tanpa dirintangi oleh jarak dan waktu.
Tahun 1877 a. Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan telepon yang dipergunakan pertama kali secara umum. b. Fotografi dengan kecepatan tinggi ditemukan oleh Edweard Maybridge.
Tahun 1886an
Antara tahun 1886 dan 1888, Heinrich Rudolf Hertz yang pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio memiliki seluruh property gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial, yang disebut persamaan gelombang.
Dalam penggunaannya, radio pada awalnya digunakan untuk keperluan maritime, yaitu untuk mengirimkan pesan telegraf dengan sandi morse. Kemudian, salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah pada saat tenggelamnya RMS Titanic pada 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam dan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat mendaftar yang terselamatkan.
TELEVISI Sekitar tahun ini, mulai adanya perkembangan televisi. Dalam penemuan televisi (tv), terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
4. Era komunikasi interaktif
Para peneliti (Bruce, Cunard, Dysin, dan Hills) mempunyai pendapat yang sama, yaitu bahwa perubahan teknologi yang terpenting di dunia telekomunikasi adalah menyatukan dunia komputer dan telekomunikasi menjadi satu sistem tunggal.
Ketika microchip yang tersedia di mana-mana itu menjadi bagian penting sistem telekomunikasi, maka berkembanglah kemampuan baru dalam pengiriman hubungan telepon dan pemrosesan data serta peralatan dan pelayanan jasa telekomunikasi.
Penggunaan komputer, internet, serta seluler satelit yang memungkinkan manusia berkomunikasi dengan lebih mudah dan percakapan antara manusia tidak lagi harus bertatap muka.
Dengan teknologi komunikasi interaktif, manusia bisa berkomunikasi dengan lancar walaupun jarak memisahkan mereka. Komunikasi interaktif memungkinkan komunikan menjadi aktif dan dapat memberikan feedback terhadap informasi yang diterimanya. Interaksi timbal balik sangat terasa antar komunikator dengan komunikan. Inilah kenapa zaman modern ini dikenal sebagai masa komunikasi ineraktif.
IV. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU KOMUNIKASI
Ilmu komunikasi adalah salah satu disiplin yang masuk dalam kelompok ilmu komunikasi dapat menjadi 4 (empat) periode diantaranya :
- "Tradisi retorika" yang dimulai sejak zaman yunani kuno.
- Periode antara tahun 1900-PD ke II yang dapat disebut sebagai periode Pertumbuhan Ilmu Komunikasi.
- Periode setelah PD ke II sampai tahun 1960an. Periode ini biasanya disebut periode Konsolidasi.
- Periode Teknologi Komunikasi yang dimulai dari tahun 1960an sampai sekarang.
1. PERIODE TRADISI RETORIKA
Komunikasi adalah konteks arti yang berlaku sekarang ini memeng belum dikenel saat itu. Istilahnya yang berlaku pada zaman tersebut adalah "Retorika". Disebutkan bahwa pada zaman kebudayaan mesir kuno telah ada tokoh-tokoh retorika seperti Kagemi dan Ptah-Hotep. Namun demikian tradisi retorika sebagai upaya yang sistematis dan terorganisasi baru dilakukan di zaman Yunani kuno dengan perintisnya Aristoteles (Golden, 1978). Lebih lanjut Aristoteles menyatakan bahwa retorika mencangkup 3 unsur yakni:
- ethos (kredibilitas sumber),
- pathos (hal yang menyangkut emosi/perasaan), dan
- logos (hal yang menyangkut fakta).
Pokok-pokok pikiran Aristoteles dikembangkan oleh Cicero dan Quintilian mereka menyusun aturan retorika yang menyangkut 5 unsur:
- Inventio (urutan argumentasi)
- Dispesitio (pengaturan ide)
- Eloqutio (gaya bahasa)
- Memoria (ingatan), serta
- Pronunciatio (cara penyampaian pesan)
Quintilian dan Cicero merupakan faktor keberhasilan. Tokoh retorikal yang dikenal pada saat itu Corax Socrates dan Plato maupun di negara-negara lain khususnya di negara Inggris, Perancis, dan Jerman tokoh yang tekenal adalah Thomas Wilson, Perancis Bacon, Rene Des Cartes, John Locke, Giam Batista Piko, dan David Hume. Pengertian retorika menunjuk pada kemampuan manusia menggunakan lambang-lambang untuk berkomunikasi satu sama lain : I.A Richards, M. Weaver, Stephen Toulmin, Kenneth Burke, Marshall McLuhan, Michel Foucault, Jurgen Habermas, Ernesto Grassi, dan Chaim Perelman.
2.PERIODE PERTUMBUHAN: 1900 – PERANG DUNIA KE II
Pada awal abad ke-19, sedikitnya ada tiga perkembangan penting yang terjadi. Pertama, adalah telepon, telegrap, radio, TV, dan lain-lain. Kedua, pecahnya Perang Dunia I dan II memberi bentuk dan arah pada bidang kajian ilmu komunikasi yang terjadi di masa ini. Aspek-aspek yang diteliti mencakup penggunaan teknologi baru dalam pendidikan formal, keterampilan komunikasi, strategi komunikasi instruksional, serta reading dan listening. Sementara di bidang penelitian komunikasi komersial, dampak iklan terhadap khalayak serta aspek-aspek lainnya yang menyangkut industri media mulai berkembang sejalan dengan tumbuhnya industri periklanan dan penyiaran (broadcasting). Jerman dan Perancis, merupakan pusat intelektual terkemuka di dunia.
3. PERIODE KONSOLIDASI : PD II – 1960an
Periode setelah Perang Dunia II sampai tahun 1960an disebut sebagai periode konsolidasi (Delia, dalam Berger dan Chaffee, 1987). Karena pada masa ini konsolidasi dari pendekatan ilmu komunikasi sebagai suatu ilmu pengetahuan sosial bersifat multidisipliner (mencakup berbagai ilmu) mulai terjadi. Kristalisasi Ilmu Komunikasi ditandai oleh 2 hal : Adanya adopsi perbendaharaan istilah-istilah yang dipakai secara seragam. Munculnya buku-buku yang membahas tentang pengertian komunikasi telah menjadi suatu pendekatan yang lintas disipliner dalam arti mencakup berbagai disiplin ilmu lainnya. Sedikitnya ada 7 pokok diantaranya : Claude E. Shannon, Norbert Wiener, Harold Lasswell. Institute of communication Research yang didirikan Schramm di Illinois pada tahun 1947, merupakan Lembaga Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi yang pertama di Amerika Serikat. Sementara itu dua tokoh lainnya yakni : Claude E. Shannon dan Norbert Wiener disebut sebagai insinyur-insinyur komunikasi. Istilah Mass Communication (Komunikasi Masa) dan Communication Research (Penelitian Komunikasi) mulai banyak dipergunakan. Cakupan bidang studi komunikasi mulai diperjelas dan dibagi dalam empat bidang tataran : komunikasi intrapribadi, komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok dan organisasi, dan komunikasi macro-sosial serta komunikasi massa. PERIODE TEKNOLOGI KOMUNIKASI : 1960an – Sekarang Sejak tahun 1960an perkembangan ilmu komunikasi semakin kompleks dan mengarah pada spesialisasi. Menurut Rogers (1986) perkembangan studi komunikasi sebagai suatu disiplin telah mulai memasuki periode take off (tinggal landas) sejak tahun 1950. Periode masa sekarang juga disebut sebagai periode teknologi komunikasi dan informasi yang ditandai oleh beberapa faktor sebagai berikut: Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi seperti komputer, VCR, TV Cable parabola. Tumbuhan industri media yang nampaknya tidak hanya bersifat nasional tetapi juga regional dan global. Ketergantungan terhadap situasi ekonomi dan politik global/internasional khususnya dalam konteks center periperhy. Semakin gencarnya kegiatan pembangunan ekonomi di seluruh negara. Semakin meluasnya proses demokratisasi ekonomi dan politik. Arus penyebaran dan pemusatan informasi regional dan global (misalnya transborder data flow), aspek-aspek politik dan ekonomi informasi, kompetisi antar industri media, dampak sosial dari teknologi interaktif seperti komputer, komunikasi manusia mesin, dampak telekomunikasi terhadap hubungan antar budaya, serta aspek-aspek yang menyangkut manajemen informasi. Pendekatan disiplin ekonomi mulai diterapkan, karena disadari bahwa informasi dimasa sekarang ini merupakan yang mempunyai nilai tambah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar